Rabu 03 Juni 2020
ELIA – MENYATAKAN HUKUMAN
Elia : – Seorang nabi – Kepada Israel Utara – Menyatakan hukuman
Bacaan Sabda : 1 Raj. 17:1-6
1 Raja-raja 17:1 “Lalu berkatalah Elia, orang Tisbe, dari Tisbe-Gilead, kepada Ahab: “Demi Tuhan yang hidup, Allah Israel, yang kulayani, sesungguhnya tidak akan ada embun atau hujan pada tahun-tahun ini, kecuali kalau kukatakan.”
Elia adalah seorang nabi yang tergolong sebagai nabi yang cukup banyak berbuat dan sedikit bernubuat. Mungkin karena nubuatnya sedikit, maka tak dibukukan sebagai satu kitab dalam jejeran kitab nabi. Elia langsung berkonfontasi dengan raja Ahab yang tergolong sebagai raja Israel yang sangat kejam. Nabi Elia langsung menyatakan hukuman Allah yang akan menimpa Israel Utara. Hukuman sebagai pernyataan iman itu adalah kemarau panjang selama tiga setengah tahun. Yakobus menjelaskan bahwa hukuman Allah ini adalah jawaban Allah atas doa nabi Elia. Yakobus berkata “Elia adalah manusia biasa sama seperti kita, dan ia bersungguh-sungguh berdoa, supaya hujan jangan turun, dan hujan pun tidak turun di bumi selama tiga tahun dan enam bulan. Lalu ia berdoa pula dan langit menurunkan hujan dan bumi mengeluarkan buahnya” (Yakobus 5:17-18). Jadi nabi Elia adalah nabi yang sangat tekun berdoa dan doa-doa yang dipanjatkannya itu adalah doa pernyataan iman yang bersumber dari pengenalannya kepada Allah.
Fokus pelayanan nabi Elia adalah pembuktian akan kuasa Allah yang hidup kepada umat yang sudah terjerumus praktek penyembahan berhala. Nabi Elia memproklamirkan bahwa firman Allah itu mutlak benar atau kebenaran yang absolut. Jadi tugas utama nabi Elia adalah menyadarkan umat Israel akan kemurtadan dan menyadarkan umat untuk kembali kepada Allah. Bila nabi Elia menyatakan imannya kepada Allah, maka Allah pun menyatakan kepedulian-Nya kepada nabi Elia. Selama kemarau panjang Allah memelihara Elia di lembah kerit. Allah memakai burung gagak mengantar makanan untuk nabi Elia. Mungkin bila kita berpikir sejenak, nabi Elia sangat berbahagia dalam pemeliharaan Allah. Padahal, hal itu sulit juga bagi nabi Elia. Terisolasi tiga tahun lebih di suatu lembah tentu adalah hal yang sukar. Artinya kemarau panjang bukan hanya menimpa umat yang murtad, tetapi menimpa juga umat yang setia. Bencana nasional ini membuat satu bangsa menderita tanpa terkecuali. Tetapi pemeliharaan Allah kepada nabi Elia merupakan bukti nyata bahwa Allah mempunyai rencana khusus dan kepedulian kepada semua umat yang setia kepadanya. Ternyata sungai Kerit tempat nabi Elia dalam pemeliharaan Allah kering juga. Nabi Elia pun pergi memasuki wilayah terdampak kemarau panjang. (MT)
Bila umat menyatakan iman melalui ketaatannya kepada Allah, maka Allah menyatakan kasih-Nya melalui keperdulian-Nya kepada umat-Nya.